Search

Jumat, 13 Maret 2009

Gus Dur Gandeng Prabowo

Gus Dur Gandeng Prabowo


SURABAYA | SURYA-Tiga pekan menjelang pemilu, Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Jatim mendapat tambahan energi. Tambahan itu berasal dari PKB Pro-Gus Dur yang sudah sepakat untuk mengalirkan suara pendukungnya pada partai yang dibintangi Prabowo Subianto tersebut. “MoU koalisi untuk pemilu akan kami tandatangani bersama besok (Sabtu, 14/3),” kata Ketua Gerindra Jatim, Rindoko Dahono Wingit, Jumat (13/3).

Koalisi ini diyakini akan memberikan tekanan semakin berat kepada PKB pimpinan Muhaimin Iskandar, setelah sebelumnya Gus Dur juga sudah menyerukan boikot terhadap semua caleg PKB pro-Muhaimin.

Penandatangan nota kesepahaman itu dikemas dalam acara Jatim Berdzikir untuk Keselamatan Bangsa dan Negara. Prabowo Subianto dan KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) bakal hadir dan memberikan arahan pada massa pendukung yang diperkirakan mencapai sekitar 5.000 orang, termasuk para kiai pro-Gus Dur dari pesantren di Jatim.

Tambahan energi dari pro-Gus Dur ini membuat Rindoko makin optimistis bisa memenuhi target partainya, meraih 15 kursi di DPRD Jatim. Alasannya Jatim merupakan basis warga NU dan dukungannya pada Gus Dur cukup besar.

Sementara itu, Sekretaris Dewan Syuro PKB Jatim, Misbahul Munir, menyatakan, saat ini koalisi kedua partai ini masih dalam tahap perencanaan dan pematangan. Koalisi ini juga dalam kerangka pemenangan pileg di tingkat pusat.

“Ini adalah kegiatan pertama bersama Partai Gerindra di Jatim. Kegiatan ini juga telah mendapat izin dari Gus Dur. Soal apakah nanti juga ada koalisi di tingkat pusat, itu tergantung DPP,” kata Misbahul Munir yang juga ketua panitia acara.

Terkait koalisi PKB dan PDIP Kota Surabaya, lanjut Misbahul Munir, tidak akan mempengaruhi rencana koalisi dengan Partai Gerindra. Karena koalisi PKB-PDIP tersebut, hanya dalam tingkatan lokal Kota Surabaya.

Ketua DPC PDIP Surabaya, Saleh Ismail Mukadar juga menilai tidak ada masalah dengan koalisi itu. ”Yang Surabaya tidak ada masalah, tetap jalan bersama kami,” tutur Saleh Ismail Mukadar, Ketua DPC PDIP Surabaya.

Saleh mengatakan agenda besar bersama PDIP Surabaya dan pro-Gus Dur adalah mempertemukan Gus Dur dengan Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum DPP PDIP dalam satu panggung kampanye. “Kami rencanakan beliau berdua untuk bertemu dalam kampanye 31 Maret mendatang di Surabaya,” tegas Saleh.ian/oen

Yamaha Gencar Perkuat Pangsa Pasar, Realisasi 700 Paket Bonus Bulanan

Yamaha Gencar Perkuat Pangsa Pasar, Realisasi 700 Paket Bonus Bulanan


SURABAYA | SURYA-PT Surya Timur Sakti Jatim (STSJ), diler utama Yamaha, kembali menggelar even bulanan untuk konsumen sepeda motor Yamaha. Even ini sebagai upaya PT STSJ untuk memperkuat pangsa pasar sepeda motor.

Branch Manager Surabaya PT STSJ Benny Benarto mengatakan, even bulanan Yamaha Super Bonus pada bulan Maret ini diikuti sekitar 6.000 peserta. Mereka adalah para pembeli sepeda motor Yamaha selama bulan Februari 2009, khusus wilayah kota Surabaya.

“Even ini sengaja diperuntukkan bagi mereka yang telah memercayai Yamaha sebagai kendaraannya, dan juga merupakan bentuk terima kasih dari STSJ,” kata Benny kepada Surya, Jumat (13/3).

Untuk kali ini, menurut Benny, pihaknya menyediakan tidak kurang dari 700 item hadiah menarik bagi konsumen sepeda motor Yamaha. Mulai hadiah kaos hingga hadiah utama berupa 2 unit sepeda motor Yamaha dan 2 unit rumah. “Hadiah ini diundi langsung dan bagi konsumen yang beruntung bisa membawa pulang hadiah yang diperoleh saat itu juga,” jelasnya.

Menurut Benny, even bulanan ini juga menjadi alat untuk memperkuat rasa kemitraan antara diler dengan konsumen. Dengan demikian, konsumen tidak mudah berpaling ke produk lain dan bisa segera merespons setiap penawaran produk Yamaha. “Strategi ini cukup ampuh untuk mempertahankan market share Yamaha dan besar kemungkinan akan dilanjutkan,” ujar Benny.

Ia mengakui, jika saat ini antar produsen sepeda motor terjadi persaingan pasar cukup ketat. Bahkan, saling adu strategi dan produk terbaik seringkali dijalankan untuk mempertahankan atau meningkatkan penjualan sepeda motor. Terlebih di tengah krisis global, penurunan daya beli masyarakat menjadikan tingkat persaingan pasar sepeda motor semakin ketat.

“Tentunya strategi pasar yang bisa diterima langsung oleh masyarakat bisa mendapatkan market share lebih baik. Makanya, Yamaha berusaha mendekati masyarakat untuk mendapatkan kepercayaan lebih besar,” ucap Benny.

Di sisi lain, bentuk kepercayaan masyarakat terhadap Yamaha dapat dilihat dari tingkat penjualannya. Untuk wilayah Surabaya saja, dari semua tipe sepeda motor Yamaha minimal terjual hingga 4.600 unit. Artinya, jumlah penjualan masih bisa bertambah besar dengan banyaknya paket penawaran kemudahan yang diberikan kepada konsumen. aru

Usulkan Capres Hasyim-Khofifah, Nahrawi Dianggap Bingung Cari Cari Suara di Dapil Surabaya-Sidoarjo

Usulkan Capres Hasyim-Khofifah, Nahrawi Dianggap Bingung Cari Cari Suara di Dapil Surabaya-Sidoarjo


SURABAYA | SURYA.CO.ID - Kubu Khofifah Indar Parawansa menganggap Ketua DPW PKB Jatim Imam Nahrawi tidak serius soal gagasannya mencalonkan KH Hasyim Muzadi sebagai calon presiden, berpasangan dengan Khofifah sebagai calon wakilk presiden.

“Itu hanya untuk mencari simpati warga NU, terutama Muslimat yang dikenal militan terhadap Bu Khofifah. Rencana itu tak akan serius, karena motivasinya hanya untuk mengangkat suara PKB di Jatim, terutama di daerah pemilihan Imam Nahrawi, Surabaya-Sidoarjo,” kata Ahmad Millah, mantan koordinator tim media Khofifah saat bertarung di Pilgub Jatim, Jumat (13/3/2009).

Menurut dia, wacana yang sedang dibangun Nahrawi itu justru menunjukkan PKB di Jatim kesulitan mencari cara mengangkat citranya, meskipun menang ketika ikut mengusung pasangan Soekarwo-Saifullah Yusuf dalam Pilgub Jatim. “PKB bingung mencari cara untuk bisa menang kembali di Jatim,” ujarnya.

Millah juga menyebut PKB sedang menerapkan politik kuda lumping. “Kalau Pilgub Jatim saja PKB tak mendukung Bu Khofifah, apalagi pemilihan presiden. Rasanya jauh panggang dari api. Tak mungkin itu terjadi,” katanya.

Seperti diberitakan SURYA, figur Hasyim pas untuk rakyat Jatim yang menjadi basis PKB. ”Besok Sabtu (14/3), kami konsolidasi di Asrama Haji Surabaya dan kami akan wacanakan itu kepada pengurus PKB,” ujar Nahrawi usai sosialisasi kampanye damai di KPU Jatim, Kamis (12/3).

Menurut Nahrawi, pengalaman Hasyim yang pernah maju bersama Ketua PDIP Megawati di Pilpres 2004 menjadi salah satu alasan, meski waktu itu gagal. Sedangkan soal Khofifah, Nahrawi menilai dia mampu membuktikan punya banyak pendukung dan kalah sangat tipis dalam Pilgub Jatim melawan Soekarwo-Saifullah Yusuf. yul/k6/oen

Rabu, 11 Maret 2009

Raksasa, Faris Kelebihan Hormon Pertumbuhan

Raksasa, Faris Kelebihan Hormon Pertumbuhan


JEMBER | SURYA-Secara medis, Fajar Risky Firdausi alias Faris bisa masuk kategori gigantisme. Menurut dr Aris Prasetyo MKes, dosen fisiologi Fakultas Kedokteran Universitas Jember, pemuda berusia 17 tahun yang memiliki ukuran telapak kaki superbesar itu mengalami kelebihan produksi growth (pertumbuhan) hormon.
“Kalau melihat cirinya, ia memang kelebihan produksi growth hormon sehingga bisa menimbulkan gigantisme,” kata Aris kepada Surya, Rabu (11/3).
Seperti diberitakan, Faris memiliki ukuran telapak kaki superbesar –ukuran sepatunya 49– dan sempat tidak sekolah selama dua tahun. Alasannya, ia malu karena tubuhnya yang tinggi dan selalu kesulitan mencari sepatu untuk ukuran kakinya.
Faris adalah anak pertama pasangan Fathonah, 41, dan Latif, 45, warga Jalan Bedadung Gang Buntu, Desa Rambipuji, Kecamatan Rambipuji, Kabupaten Jember. Dia masih duduk di kelas II MTs (setara SMP) Kaliwining, Rambipuji. (Surya, 11/3).
Aris menambahkan, dalam proses pertumbuhan Faris ada epifisial plate yang belum menutup. Hal itu membuat tulang Faris terus memanjang sehingga membuatnya menjulang tinggi.
Dia menjelaskan, pertumbuhan atau pertambahan tinggi badan seseorang tergantung kepada epifisial plate pada tulang. Namun jika epifisial plate sudah menutup semua, maka pertumbuhan tinggi badan seseorang akan terhenti.
“Kalau sudah puber biasanya akan menutup sendiri. Kalau masih terus tinggi berarti epifisial platenya belum menutup semua,” imbuhnya.
Namun pada beberapa orang, lanjutnya, kasusnya tidak sama. Epifisial plate pada tulang seseorang akan menutup ketika masuk usia puber, namun ada juga yang tidak menutup sehingga tubuh terus menjulang tinggi.
Oleh karena itu, untuk memastikan kondisi hormon pertumbuhan Faris, Aris menyarankan agar Faris diperiksakan ke dokter. “Untuk mengetahui secara pasti, otak-nya juga perlu dilihat apakah ada tumor atau tidak,” ujarnya.
Sebab, pada penderita gigantisme, terkadang disertai tumor dalam otak. Namun untuk kasus Faris, Aris melihat, kondisinya tidak membahayakan. Pasalnya, Faris sudah melewati masa puber untuk seorang laki-laki.
“Kalau melihat umurnya sih tidak masalah, namun tidak ada salahnya jika orang tuanya memeriksakan ke dokter,” tegasnya.
Ditemui terpisah, ibu Faris, Ny Fathonah, menjelaskan, meskipun tinggi tubuh anak sulungnya itu berbeda dengan anak-anak lain seusianya, namun Faris tidak pernah sakit. “Hanya pernah satu kali, sakit tipes. Dari kecil hingga kini tidak pernah sakit dan tidak ada keluhan apapun,” ujar Fathonah.
Karenanya, ia menganggap kondisi anaknya normal seperti anak seusianya. Ia hanya heran dan bingung dengan ukuran kaki Faris. Pasalnya, tidak satupun toko di Kabupaten Jember yang menjual sepatu seukuran kaki Faris, ukuran 49.
Karena tidak ada sepatu dengan nomor itu, selama empat bulan terakhir Faris hanya mengenakan sandal jepit untuk ke sekolah. Untungnya, pihak sekolah memaklumi kondisi Faris. Hanya, teman-teman Faris kadang mengolok-olok tinggi badan Faris yang berbeda dengan anak-anak seusianya.
Tinggi badan Faris saat ini 185 cm, dengan nomor sepatu 49. Tentu saja dia menjadi murid paling tinggi di sekolahnya. Meskipun sering diolok teman-temannya, Faris menyatakan ingin lulus dan meneruskan sekolah hingga SMA. “Saya ingin cepat lulus dan ingin menjadi masinis,” ujar Faris. st9

Terang saja, ukuran sepatu sebesar itu tidak ada di pasaran. Bahkan, dalam empat bulan terakhir dia harus menggunakan sandal ke sekolah.

Pasalnya, sepatunya sudah rusak karena kekecilan dan ia belum menemukan gantinya. Untungnya, orangtuanya mendapatkan izin dari pihak sekolah, Faris boleh sekolah meskipun tidak menggunakan sepatu.

Fathonah, ibu Faris, bercerita bahwa selepas SD anaknya itu ngotot berhenti sekolah. Faris mengaku merasa minder dengan teman-teman sebayanya. “Untungnya, sekarang dia mau sekolah lagi, tapi karena lama enggak sekolah, ya sekarang masih di MTs,” kata Fathonah kepada Surya di rumahnya, Selasa (10/3).

Mendapat keluhan seperti itu, penjual nasi di Pasar Rambipuji ini terpaksa tidak bisa berbuat apa-apa. Ia khawatir jika terus dipaksa sekolah, Faris akan ngambek. Namun, dengan pendekatan berkali-kali, akhirnya si sulung dari dua bersaudara itu mau kembali ke sekolah meskipun harus menerima kenyataan sering diledek teman-temannya.

Ketika masuk sekolah, Fathonah dihadapkan pada persoalan seragam Faris, mulai baju hingga sepatu. Untuk baju, Fathonah masih bisa menjahit dengan ukuran khusus. “Kalau pakai baju dengan ukuran kita, jelas tidak cukup. Jadi, harus menjahit sendiri,” katanya.

Untuk baju bisa dicarikan solusi, tetapi tidak dengan sepatu. Ketika duduk di kelas I MTs, Fathonah masih menemukan sepatu yang cukup untuk kaki Faris. Itupun setelah ia menjelajahi semua toko di Pasar Tanjung, pasar induknya Jember. “Setelah muter-muter di Pasar Rambipuji dan toko-toko sepatu se-Jember tidak ada, untungnya saya menemukan sepatu ukuran 46 di Pasar Tanjung,” katanya.

Ukuran itu, kata Fathonah, sebenarnya masih kekecilan. Maka persoalan lain muncul, yakni sering rusaknya kaus kaki Faris.

Fathonah mengaku, seminggu sekali harus membelikan kaus kaki baru untuk sang anak. Jika tidak memakai kaus kaki, Fathonah harus rajin-rajin memijat kaki Faris karena mengeluh kesakitan. Untungnya Fathonah hanya dipusingkan ukuran tubuh Faris. Sebab, ukuran tubuh adik Faris yang masih duduk di bangku SD normal alias sama seperti teman-teman sebayanya.

Fathonah menuturkan, sejak lahir ukuran kaki Faris memang sudah superjumbo. Namun, keluarga tak mempermasalahkan karena pertumbuhan badan yang lain terbilang normal. “Sejak bayi, Faris sudah memakai sepatu ukuran anak TK,” katanya.

Rusak lagi

Empat bulan lalu sepatu Faris yang ukuran 46 rusak. Masalah baru muncul karena ukuran kaki Faris ternyata berkembang seiring bertambahnya usia. Fathonah pun makin pusing karena tak menemukan sepatu yang cukup untuk kaki anaknya. “Padahal, Pasar Tanjung sudah saya putari, tapi enggak nemu juga,” katanya. Keluarganya bahkan bergerilya hingga ke seantero Jember dan Surabaya, tetapi hasilnya nihil juga.

Pekan lalu kabar baik datang dari Karang Taruna Putra Bangsa Desa Kaliwining. Perkumpulan pemuda ini mempunyai bengkel sepatu dan bersedia membuatkan sepatu khusus untuk Faris. “Untungnya bisa, ukurannya nomor 49. Saya juga heran kok ukuran sepatu anak saya sebesar itu, berkembang dari nomor 46 ke nomor 49,” kata Fathonah.

Ketika Surya berkunjung ke rumahnya kemarin, Faris ikut nimbrung. Bahkan, belasan temannya juga memenuhi halaman rumahnya. Tahu Faris diwawancarai, mereka ada yang menggoda dengan olok-oloknya, ada pula yang beraksi seperti kamerawan sedang membidik narasumber berita. “Ayo Ris, tunjukkan sepatumu, tunjukkan kakimu,” pinta teman-temannya. Faris hanya tersenyum kecut, tidak menanggapi.

Kepada Surya, Faris mengaku senang bakal mendapat sepatu baru dari Karang Taruna Putra Bangsa. Ia berharap sepatunya segera rampung hingga bisa dipakainya ke sekolah. “Senang kalau nanti dapat sepatu baru. Saya malu di-gojloki (diolok-olok) terus sama teman-teman,” ujar penghuni kelas II-C.

Sepulang sekolah, biasanya Faris langsung ikut membantu kedua orangtuanya berjualan di warung nasi pecel di Pasar Rambipuji. Tak hanya di kampung, di pasar ini pun Faris kerap menjadi bahan pembicaraan, baik pedagang maupun pembeli. Faris mengaku capai diolok-olok terus. Ia berharap teman-temannya tidak mengejeknya terus.

Sementara itu, Bambang, penggarap sepatu ukuran ekstra itu, mengatakan, baru kali ini mengerjakan sepatu ukuran besar. Anggota Karang Taruna Putra Bangsa ini sengaja memilihkan bahan kain dan bentuk ukuran sepatu kets agar nyaman dan tidak panas saat dipakai Faris untuk sekolah kelak.

“Ini pertama kali saya membuat sepatu besar yang ukurannya dua kali ukuran sepatu orang dewas normal. Ya, mungkin dua hari lagi bisa rampung,” kata Bambang yang berharap Faris semakin rajin bersekolah hingga ke jenjang SMA. st9

Ryan Ancam Telanjangi Novel (Sijagal Jombang)

Ryan Ancam Telanjangi Novel


DEPOK | SURYA Online - Buku tentang Very Idham Henyansyah alias Ryan, si jagal asal Jombang, diprotes keluarga Novel Andreas, pasangan sejenis Ryan. Terhadap desakan dari keluarga Novel agar buku The Untold Story of Ryan tersebut ditarik, Ryan justru mengancam akan menelanjangi Novel.

”Sampai saat ini saya masih sabar. Tapi kesabaran saya itu ada batasnya. Bila masalah melebar saya akan bongkar rahasia Novel. Bila saya bongkar, hukuman dia bisa lebih lama dari saya,” kata Ryan sebelum sidang di Pengadilan Negeri Kota Depok, Rabu (11/3).

Ryan tak mau menjelaskan apa yang ia sebut sebagai rahasia Novel. ”No comment-lah. Setiap orang pasti akan melindungi orang yang dicintainya, termasuk saya,” ujarnya. Keluarga Novel Andrias menginginkan buku The Untold Story of Ryan ditarik dari peredaran. Buku ini merupakan biografi Ryan, pemuda kelahiran Jombang, Jawa Timur, yang terkenal karena mengubur 10 mayat korbannya di halaman rumahnya dan memotong-motong tubuh korban terakhirnya menjadi tujuh bagian di Depok. Pada salah satu bagian, buku ini membahas hubungan Ryan dan Novel.

Keluarga Novel yang diwakili pengacara Medianto Hadi Purnomo mengatakan bahwa pemuatan foto dan kisah menyangkut Novel dilakukan Ryan tanpa seizin Novel. Oleh karena itu, Medianto yang berbicara di sebuah kafe di Depok, mengultimatum jika dalam tujuh hari -terhitung mulai Rabu (11/3)—, buku tersebut tidak ditarik, maka Ryan akan dilaporkan ke pi­hak yang berwajib.

Dari segi isi buku, kata Medianto, The Untold Story of Ryan tak mendidik karena memuat kemaksiatan dan tahapan-tahapan pembunuhan yang dilakukan si penulis. ”Oleh karena itu, kami minta buku tersebut ditarik dari peredaran,” katanya.

Medianto juga mengatakan bahwa hubungan Novel dan Ryan, sekarang jadi cerita masa lalu. Novel sudah tidak menganggap Ryan sebagai kekasih atau pacarnya. Medianto juga mengatakan, selama ini keluarga Novel memilih untuk tak menanggapi pernyataan-pernyataan Ryan tentang Novel. Namun, belakangan Novel makin disudutkan sehingga mereka merasa perlu mengklarifikasi.

Terlebih, kata Medianto, keluarga Novel mendapati buku The Untold Story of Ryan dijual bebas di sebuah toko buku. Menurut Ryan, saat meluncurkan bukunya, pada tahap awal The Untold Story of Ryan dicetak sebanyak 500 eksemplar dan akan dijual bebas.

Bahkan, pernyataan-pernyataan Ryan cenderung ”menganiaya” Novel maupun keluarganya. Misalnya saja, pernyataan Ryan bahwa Novel adalah suaminya dan pernyataan Ryan bahwa ia memiliki video adegan panas dengan Novel.

”Ini pembunuhan karakter. Novel dan keluarga sangat resah. Selama ini kami memang diam karena tidak mau menjadi ”selebriti”. Tapi ketika kemaksiatan terus terjadi, maka kami harus melakukan klarifikasi,” ujar Medianto.

Pada kesempatan itu, Medianto juga mengecam jaksa yang memaksa Novel mengakui memiliki kelainan jiwa (menyukai sesama jenis). Saat itu, Novel menjadi saksi dalam sidang dengan Ryan sebagai terdakwanya. ”Jaksa bukanlah psikolog atau ahli kejiwaan,” katanya.
Medianto juga mengkritik jaksa yang mengizinkan karena Ryan dan Novel semobil sesuai sidang pada 25 Februari 2009. ”Jaksa menyatukan saksi yakni Novel Andrias dan terdakwa dalam satu mobil tahanan. Seharusnya jaksa melindungi dan menghormati saksi yang me­nurut hukum merupakan alat bukti agar jaksa dapat membuktikan dakwaannya,” ujarnya.

Ditunda
Sementara itu, persidangan kasus pembunuhan Heri Santosa dengan terdakwa Ryan di PN Depok yang mestinya digelar Rabu siang, ditunda karena saksi ahli Kombes Untung Laksono, psikolog Mabes Polri, tidak hadir.

Dalam keterangan terpisah, jaksa Ismed menjelaskan bahwa optimalisasi pengamanan tahanan menjadi alasan memasukkan Ryan dan Novel ke mobil tahanan yang sama (seusai sidang di akhir Februari lalu). Bila Ryan dan Novel berada di mobil berbeda, maka perhatian petugas keamanan juga terbagi ke kedua mobil tersebut. warkot/dod