Ryan Ancam Telanjangi Novel
DEPOK | SURYA Online - Buku tentang Very Idham Henyansyah alias Ryan, si jagal asal Jombang, diprotes keluarga Novel Andreas, pasangan sejenis Ryan. Terhadap desakan dari keluarga Novel agar buku The Untold Story of Ryan tersebut ditarik, Ryan justru mengancam akan menelanjangi Novel.
”Sampai saat ini saya masih sabar. Tapi kesabaran saya itu ada batasnya. Bila masalah melebar saya akan bongkar rahasia Novel. Bila saya bongkar, hukuman dia bisa lebih lama dari saya,” kata Ryan sebelum sidang di Pengadilan Negeri Kota Depok, Rabu (11/3).
Ryan tak mau menjelaskan apa yang ia sebut sebagai rahasia Novel. ”No comment-lah. Setiap orang pasti akan melindungi orang yang dicintainya, termasuk saya,” ujarnya. Keluarga Novel Andrias menginginkan buku The Untold Story of Ryan ditarik dari peredaran. Buku ini merupakan biografi Ryan, pemuda kelahiran Jombang, Jawa Timur, yang terkenal karena mengubur 10 mayat korbannya di halaman rumahnya dan memotong-motong tubuh korban terakhirnya menjadi tujuh bagian di Depok. Pada salah satu bagian, buku ini membahas hubungan Ryan dan Novel.
Keluarga Novel yang diwakili pengacara Medianto Hadi Purnomo mengatakan bahwa pemuatan foto dan kisah menyangkut Novel dilakukan Ryan tanpa seizin Novel. Oleh karena itu, Medianto yang berbicara di sebuah kafe di Depok, mengultimatum jika dalam tujuh hari -terhitung mulai Rabu (11/3)—, buku tersebut tidak ditarik, maka Ryan akan dilaporkan ke pihak yang berwajib.
Dari segi isi buku, kata Medianto, The Untold Story of Ryan tak mendidik karena memuat kemaksiatan dan tahapan-tahapan pembunuhan yang dilakukan si penulis. ”Oleh karena itu, kami minta buku tersebut ditarik dari peredaran,” katanya.
Medianto juga mengatakan bahwa hubungan Novel dan Ryan, sekarang jadi cerita masa lalu. Novel sudah tidak menganggap Ryan sebagai kekasih atau pacarnya. Medianto juga mengatakan, selama ini keluarga Novel memilih untuk tak menanggapi pernyataan-pernyataan Ryan tentang Novel. Namun, belakangan Novel makin disudutkan sehingga mereka merasa perlu mengklarifikasi.
Terlebih, kata Medianto, keluarga Novel mendapati buku The Untold Story of Ryan dijual bebas di sebuah toko buku. Menurut Ryan, saat meluncurkan bukunya, pada tahap awal The Untold Story of Ryan dicetak sebanyak 500 eksemplar dan akan dijual bebas.
Bahkan, pernyataan-pernyataan Ryan cenderung ”menganiaya” Novel maupun keluarganya. Misalnya saja, pernyataan Ryan bahwa Novel adalah suaminya dan pernyataan Ryan bahwa ia memiliki video adegan panas dengan Novel.
”Ini pembunuhan karakter. Novel dan keluarga sangat resah. Selama ini kami memang diam karena tidak mau menjadi ”selebriti”. Tapi ketika kemaksiatan terus terjadi, maka kami harus melakukan klarifikasi,” ujar Medianto.
Pada kesempatan itu, Medianto juga mengecam jaksa yang memaksa Novel mengakui memiliki kelainan jiwa (menyukai sesama jenis). Saat itu, Novel menjadi saksi dalam sidang dengan Ryan sebagai terdakwanya. ”Jaksa bukanlah psikolog atau ahli kejiwaan,” katanya.
Medianto juga mengkritik jaksa yang mengizinkan karena Ryan dan Novel semobil sesuai sidang pada 25 Februari 2009. ”Jaksa menyatukan saksi yakni Novel Andrias dan terdakwa dalam satu mobil tahanan. Seharusnya jaksa melindungi dan menghormati saksi yang menurut hukum merupakan alat bukti agar jaksa dapat membuktikan dakwaannya,” ujarnya.
Ditunda
Sementara itu, persidangan kasus pembunuhan Heri Santosa dengan terdakwa Ryan di PN Depok yang mestinya digelar Rabu siang, ditunda karena saksi ahli Kombes Untung Laksono, psikolog Mabes Polri, tidak hadir.
Dalam keterangan terpisah, jaksa Ismed menjelaskan bahwa optimalisasi pengamanan tahanan menjadi alasan memasukkan Ryan dan Novel ke mobil tahanan yang sama (seusai sidang di akhir Februari lalu). Bila Ryan dan Novel berada di mobil berbeda, maka perhatian petugas keamanan juga terbagi ke kedua mobil tersebut. warkot/dod
Tidak ada komentar:
Posting Komentar